1/16/2007

Mencret Itu Menyerang Kembali

Subak Dalem, 16/01/07

Masalah Bani tetep saja berkutat di mencret. Setelah minggu lalu ke bidan, dan sempet berhenti sekitar seminggu, Bani ternyata mencret lagi. Karena parah lagi, Ayah pun terpaksa nelpon Bunda yang sedang kerja. Siang kemarin, sekitar pukul 12, Bani pun dibawa ke rumah sakit terdekat.

Bani dibawa ke rumah sakit Puri Bunda, tempat Bani dulu juga lahir. Sebenarnya Ayah Bunda ragu-ragu juga bawa ke situ. Soale ada teman Ayah Bunda yang bilang kalau di situ kurang bagus pelayanannya sama bayi sakit. Kalau pengalaman Bani sendiri sih pas lahir dulu layanan di sana bagus banget. Tempat mewah, harga murah, eh, terjangkau ding, dan pelayanan juga ramah.

Tapi pas bawa Bani sakit ternyata apa yang dibilang Om dan Tante temannya Ayah Bunda itu memang benar. Pelayanan di sana tidak bagus. Pas Bani baru dateng, dokter anaknya sudah tidak ada. Wajarlah. Karena jam istirahat. Bani terus dibawa ke bagian gawat darurat. Ada dokter umum di sana.

Bani disuruh telentang di tempat tidur. Terus tante dokter umum itu ngecek dada Bani pake stetoskop.

“Mencret dari kapan?” tanyanya.

“Udah beberapa hari,” jawab Bunda.

Dokter itu memperhatikan mata Bani. Dia juga meraba ubun-ubun Bani. Lalu dengan santai dia bilang, “Ini harus opname. Soalnya sudah parah. Matanya sudah terlihat cekung. Dia kena dehidrasi.”

Gedubrak! Yang bener saja dong. Masa mencret kayak gitu saja, dan Bani setidaknya tidak nangis atau menunjukkan gejala kesakitan, harus diopname.

No. No. No. Ayah Bunda dengan serempak menggeleng-gelengkan kepala. Petanda tidak mau opname dan petanda heran bukan kepalang.

“Kami cari saja dokter lain. Terima kasih,” kata Bunda. Setelah selesai bayar 50 ribu hanya untuk pegang kepala dan ubun-ubun itu, Bani pun kabur.

Sorenya Bani baru dibawa ke dokter lain di daerah Soedirman. Ini karena ada teman Ayah Bunda yang rekomendasi. Ternyata memang enak. Tidak macam-macam. Cukup ditanya bagaimana pembersihan dot-nya, bagaimana ngrebus air untuk campuran susu, bagaimana kebersihan rumah, dst. Dari situ ketahuan kalau Bani mencret kemungkinan besar karena bakteri yang masuk bersama debu.

Ah, akhirnya ketemu juga penyebabnya. Kalau sudah begini kan lega. Tinggal mencegah saja biar mencret itu tidak datang lagi. [+++]

1 comment:

Unknown said...

HUH BANI MASA NGGAK BOLEH OPNAMA