1/07/2007

Tiba-tiba Mencret Datang Bertubi-tubi

Subak Dalem, 07/01/07

Dua hari setelah pulang dari kampung halaman di Karangasem, Bani tiba-tiba mencret. Berbagai dugaan pun muncul di kepala Bunda.

Dugaan pertama: Bani karena Bunda makan pedas pas di kampung. Waktu itu Bunda memang makan pepes ikan laut. Saking nikmatnya sampai lupa kalau perut Bani, yang semata mengandalkan sari makanan Bunda, itu masih sensitif dengan yang pedas-pedas. Jadi meski pepesnya agak pedas, sikat saja!

Dugaan kedua: lagi-lagi karena pedas. Pas balik dari kampung ke Denpasar, tentu saja lewat warung lesehan Merta Sari di Pesinggahan Klungkung. Ini warung ikan laut ternikmat sedunia. Ada pepes, sup, sate lilit. Semuanya pakai ikan tuna. Makanan itu dipadu plecing dan sambel matah. Klop sudah. Pedas kayak apa juga tidak digubris. Dasar Bunda juga kemaruk jadi ya bener2 lupa sama Bani.

Dugaan ketiga: apa ya? Lupa.

Tiga dugaan itu menghasilkan satu keadaan yang pasti: Bani mencret tiada henti.

Hari pertama mencret hanya dikit. Crit. Kayak lendir aja yang keluar. Agak ijo dan lengket di popok. Hari kedua begitu juga. Ketiga keempat. Terus saja mencret tiap hari. Dalam sehari, Bani bisa mencret lebih dari lima kali. Anehnya Bani tidak nangis sama sekali. Makanya Ayah Bunda tidak terlalu risau.

Tapi karena sampe hari ini mencret itu tak juga kelar, Ayah Bunda mulai kepikiran. Bani pun dibawa ke bidan langganan. Bani diberi obat anti-biotik. Tapi bidan juga tidak bisa memastikan kenapa Bani mencret.

Malah ada teman Ayah yang bilang kalau mencret ijo lengket kayak gitu itu pertanda Bani mau pinter. Ah, dasar mereka aja yang gak tau kalau Bani memang udah pinter. He.he. [+++]

1 comment:

Unknown said...

AYAHNYA PELUPA JUGA SEPERTI ANAKNYA