10/02/2007

Demam Lagi, Muncullah Gigi

Ini malam ketiga Bani demam. Sejak Senin lalu, Bani demam. Persisnya Senin dini hari tiba-tiba suhu tubuh Bani agak tinggi. Pas Bunda bangun menjelang sahur, dia bilang, "Kok Bani sepertinya panas ya, Yah."

Ayah yang memang biasa cuek soal kesehatan Bani, tidak terlalu hirau. "Masak sih?" sautnya antara sadar dan tidak.

Paginya, ternyata bener. Suhu tubuh Bani agak tinggi. Tapi Bani tidak nangis kaya biasanya. Senin pagi itu, tubuh Bani pun hanya dilap, bukan dimandiin.

Ketika agak siang, pas ngasi Bani makan, Bunda melihat ada empat gigi nongol lagi. Dua di atas, dua di bawah. Empat gigi itu menambah empat gigi yang sudah ada sejak Mei lalu.

Meski malamnya demam, siang itu Bani memang tidak terasa hangat atau panas tubuhnya. Bani juga tidak menangis sama sekali gara-gara sakit itu.

Eh, malamnya Bani agak rewel lagi. Tengah malam dia nangis, dan seperti biasa kalau demam, ogah mimik ASI. Dia pilih mimik ASF alias air susu formula. Pas siang, kembali demamnya turun.

Dan, malam ini Bani kembali rewel. Dia menangis lagi. Melolong-lolong -anjing kaleeeee- minta digendong. Saking kencengnya, Bani sampe batuk-batuk lalu, huweeeeeeek, muntah.

Bunda sudah bobok, Ayah masih ngetik. Tapi keduanya segera bergegas mendekati Bani. Bani tidak peduli, masih saja dia muntah dan nangis tak henti-henti. Hwaaaaa....

No comments: